Rangkaian Elektronika Lampu Flip Flop

October 17, 2009 at | In Uncategorized | No Comments

Rangkaian Elektronika Lampu Flip Flop


Ada yang lagi nyari rangkaian lampu flip-flop? Berikut ini adalah rangkaian elektroniknya. Rangkaian ini tergolong sederhana sehingga cocok digunakan sebagai latihan untuk belajar elektronika. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat langsung gambar di atas.

Setelah proyek pertama kita Lampu Darurat (Emergency Light), kita coba sekarang proyek kedua yaitu rangkaian Lampu Flip Flop. Saya yakin kamu bakal bisa menyelesaikan proyek ini dengan mudah dan cepat tanpa ada kesulitan. Rangkaian lampu flip-flop (Flip Flop Circuit Lamp) – saya menyebutnya sebagai LAMPU GENIT karena berkedap-kedip bagaikan mata cewek cantik yang genit menggoda para cowok… (ha-ha-ha!) – sebenarnya adalah sebuah multivibrator-astabil (multivibrator tak stabil). Kedua transistor pada rangkaian ini menghantar dan menyumbat secara bergantian sehingga lampu LED D1 dan D2 akan menyala dan padam secara bergantian. Kecepatan pergantian nyala-padam kedua LED tersebut ditentukan oleh besarnya kapasitor C1 dan C2. Makin besar nilai kapasitor tersebut akan makin lambat frekuensi pergantian nyala-padam kedua lampu LED. Dengan nilai C1 = C2 maka LED1 dan LED2 akan nyala-padam dengan frekuensi yang sama.

Berikut ini adalah daftar komponen yang diperlukan untuk proyek rangkaian flip-flop ini.

R1,R4 …. 470 Ohm
R2,R3 …. 22K
C1,C2 …. 4,7uF/16 V
D1,D2 …. LED
Tr1,Tr2 …. FCS 9014

Tegangan catu yang diperlukan adalah 9 VDC. Jika menggunakan catu daya 3 Volt (2 buah battery 1,5 Volt), R1 dan R2 bisa dihilangkan dan kaki katoda LED masing-masing langsung disambungkan ke kaki kolektor dari Transistor yang berkaitan. Kaki-kaki Transistor FCS 9014 bisa dilihat pada gambar di bawah

ini.

Jika semua komponen telah selesai dirakit, jangan lupa untuk memeriksa sekali lagi apakah semua komponen sudah terpasang dengan benar sebelum menghubungkannya ke catu daya. Periksa kaki transistor apakah basis emitor dan kolektornya sudah tepat serta LED dan polaritas kapasitornya jangan sampai terbalik. Setelah yakin semuanya sudah benar, bisa dicoba dihubungkan dengan catu daya atau battery. Silahkan bereksperimen dengan mengubah nilai C1 dan C2 untuk mendapatkan kecepatan nyala-padam yang diinginkan sesuai selera kamu.

Logo Yahoo! dari Masa ke Masa

October 13, 2009 at | In Uncategorized | No Comments

October 9th, 2009

Warna logo Yahoo! kini jadi ungu? Betul! Tidak ada yang salah dengan mata Anda. Sejak beberapa bulan terakhir ini kami memang telah mengubah skema warna logo menjadi ungu sebagai bagian dari kampanye global yang diperkirakan akan kelar pada pertengahan tahun depan. Selamat tinggal logo merah yang telah menghiasi situs sejak awal dan selamat datang logo ungu!

Bagi karyawan Yahoo!, hal ini bukan hal baru. Kami sudah terbiasa dengan warna ungu ini bahkan sejak tahun 1996, karena ini memang warna korporat kami. Mengapa ungu? Intinya, ungu membuat suasana kerja menjadi unik. Nah, kini, kami ingin berbagai energi yang sama dengan Anda semua. Kami ingin napak tilas bagaimana perjalanan logo Yahoo! sejak 1994. Ya, inilah evolusi logo Yahoo! selama lebih 15 tahun terakhir ini:

1994: Tanpa logo

Pada awalnya, Yahoo! tidak punya logo sama sekali. Ya, Yahoo! saat itu bukan Yahoo! seperti yang Anda kenal sekarang ini. Para pendiri, dua orang mahasiwa pascasarjana Universitas Stanford yang memutuskan menunda penyelesaian disertasinya, membuat sebuah direktori yang  berisi situs-situs web kesukaan mereka dan dinamakan “Jerry’s Guide to the Web“. Situs direktori itu sendiri sangat sederhana, praktis dan gampang digunakan. Satu tahun kemudian, barulah direktori tersebut berubah nama jadi Yahoo! yang juga sekaligus merupakan nama perusahaan.

1995: Logo “Y” guy

Setelah Yahoo! menjelma dari sekadar hobi menjadi perusahaan start-up, kami butuh sesuatu untuk menghiasi pintu kantor dan baju kaos perusahaan. Didesain oleh David Shen, karyawan ke-17 Yahoo! saat itu, dan satu-satunya ahli di desain di perusahaan, logo ini menggambarkan seseorang yang melompat kegirangan setelah menemukan apa yang ia butuhkan di Yahoo! Lingkaran warna biru yang berada di tengah merepresentasikan dunia. Beberapa saat kemudian, Shen bermitra dengan Organic Online, sebuah biro iklan, untuk mendesain logo-type yang baru. Pasalnya, Yahoo! memerlukan logo yang horizontal agar lebih menghemat tempat ketimbang versi vertikal ala “Y” guy.

1995: Menjelma jadi merah

Kami memutuskan logo harus memiliki unsur  “kehidupan”, sehingga, masih pada tahun 1995, kami memutuskan untuk menggunakan warna merah menyala. Pilihan ini bukan sekadar berdasarkan alasan estetik. Kami juga memilih ini mengingat warna merah bisa tampil lebih optimal di semua jenis monitor dan komputer pada saat itu –di mana pada saat itu terjadi sedikit masalah dalam tampilan warna-warna lainnya.

1996: Tahun baru, logo baru

Setelah dilakukan penyempurnaan di sana-sini, akhirnya kami meluncurkan logo Yahoo! warna merah di semua halaman situs kami pada 1 Januari 1996.

1996: Ungu untuk internal

Sementara merah menjadi wajah Yahoo! untuk seluruh para pengguna, secara internal kami melakukan desain ulang. Tahun 1996, kami mencabut versi  “Y” guy and menyulapnya menjadi menjadi versi ungu yang menjadi sangat terkenal di kemudian hari. Kami menggunakan logo ungu untuk semua urusan seperti poster atau pernik-pernik lain lainnya.

1997-2004: Teori big bang

Logo yang berupa singkatan Yahoo!, yang dikenal sebagai “Y-Bang”, pada awalnya didesain pada tahun 1997 untuk tombol di Yahoo! Toolbar. Tahun 2004, kami bermitra dengan biro iklan Ogilvy untuk meredesain Y-Bang dan menciptakan sebuah versi dengan “Y” berwarna putih di bagian tengah ranah berbentuk oval dan berwarna ungu plus tanda seru di bagian kanannya. Y-Bang ungu kini menjadi logo singkatan resmi yang bisa Anda lihat di seantero situs Yahoo!

2009: Menghiasi dunia dengan ungu

Yahoo! meluncurkan homepage baru dengan logo ungu baru. Kami juga menampilkan logo ini di setiap halaman di seluruh jaringan kami. Standarisasi sepuitar logo ungu ini akan menghadirkan pengalaman yang konsisten bagi semua pengguna Yahoo! dan akan memperkuat brand Yahoo! dalam memasuki dekade berikutnya.

Go purple! Ayo ungu!

Gempa 7,3 Skala Richter Mengguncang Tasikmalaya

September 2, 2009 at | In Uncategorized | No Comments

TEMPO Interaktif, Jakarta –  Gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter yang berpusat di 142 kilometer barat daya Tasikmalaya, Jawa Barat, menggoyang sejumlah wilayah. Getarannya terasa hingga Jakarta dan sekitarnya.

Durasi gempa sekitar 35 detik itu juga dirasakan di Bandung dan Yogyakarta. Menurut Badan Meterologi dan Geofisika, gempa ini berpotensi tsunami karena kedalaman gempa 32 kilometer.

Kepanikan warga terjadi di pusat perkantoran Kebayoran Center, Velbak, Jakarta Selatan. Puluhan karyawan berhamburan keluar kantor.

Di sepanjang Jalan Sudirman Jakarta, karyawan perkantoran juga menuju lokasi lapang. Getaran gempa terasa di hampir seluruh wilayah Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Depok.

Mulai dari gedung BRI sampai Hotel Meredien ribuan orang menyemut di pinggir jalan. Jalur lambat menjadi macet total dipadati orang yang menunggu gempa reda.

Jebakan Tikus

September 2, 2009 at | In Uncategorized | No Comments

jebakan_tikus

Seekor tikus mengintip lewat sebuah celah ditembok untuk mengamati sang petani dan istrinya membuka sebuah bungkusan. Ada makanan apa kiranya? Ia terkejut sekali, ternyata itu jebakan tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu meneriakkan peringatan: “Awas! Ada jebakan tikus di dalam rumah. Awas! ada jebakan tikus di dalam rumah!”

Sang ayam tenang-tenang berkokok dan sambil tetap menggaruk tanah, mengangkat kepalanya dan berkata, “Ya, ya.. maafkan aku, pak Tikus, aku tahu ini memang urusan gawat bagi anda, tapi kan buat aku pribadi tak ada pengaruhnya. Jangan bikin aku pusinglah.”

Tikus berbalik dan pergi menuju sang babi, katanya, “Ada jebakan tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus dirumah!” “Wah, aku menyesal dengar kabar ini,” si babi menghibur dengan penuh simpati, “tetapi tak ada sesuatupun yang bisa kulakukan kecuali berdoa. Yakinlah, kamu ada dalam doa-doaku!”

Tikus kemudian berbelok menuju si sapi. Sapi inipun berujar sinis, “Seperti apa ya pak Tikus sebuah jebakan tikus? Jadi saya dalam bahaya besar ya?”

Jadi tikus itu kembalilah kerumah, kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih, menghadapi jebakan tikus sendiri.

Malam itu juga terdengar sebuah suara menggema diseluruh rumah, seperti bunyi jebakan tikus yang berhasil menangkap korbannya. Istri petani berlari pergi melihat apa yang terperangkap. Di kegelapan itu ia tak bisa melihat bahwa yang terjebak adalah ekor ular amat berbisa. Ular itu sempat mematuk tangan istri petani itu.

Petani itu bergegas membawanya ke rumah sakit. Ia kembali ke rumah dengan demam. Sudah umum setiap orang akan menangani demam panas dengan memberikan sop ayam segar, jadi petani itu pun mengambil goloknya dan pergilah ia ke lahan belakang mencari bahan pokok untuk sopnya itu.

Penyakit istrinya berlanjut sehingga teman-temannya maupun para tetangganya datang duduk-duduk menjenguk, dari jam ke jam selalu berdatangan para tamu. Petani itupun menyembelih babinya untuk memberi makan para pengunjung itu.

Istri petani itu tak kunjung sembuh. Ia meninggal, jadi makin banyak lagi orang yang datang untuk pemakamannya sehingga petani itu terpaksa menjagal sapinya agar bisa menjamu orang yang datang.

Moral kisah ini: Bila kau mendengar ada seseorang yang menghadapi problem dan kau pikir itu tak berurusan denganmu, ingatlah bahwa apabila ada jebakan tikus didalam rumah, seluruh lahan pertanian ikut menanggung resikonya. Tanggap atas kesulitan orang lain akan “menyelamatkan semuanya”.

“Indonesia Tidak untuk Diperjualbelikan”

August 27, 2009 at | In Uncategorized | No Comments
“Indonesia Tidak untuk Diperjualbelikan”

VIVAnews – Terungkapnya penjualan sejumlah pulau di Indonesia memancing reaksi keras sejumlah pihak. Anggota Komisi Pertahanan Negara, Tjahjo Kumolo, meminta penjualan pulau tersebut harus segera dibatalkan.

“Apapun alasannya, tidak boleh ada sejengkal pun tanah di republik ini yang diperjualbelikan,” tegas Tjahjo dalam pesan yang diterima oleh VIVAnews, Rabu 26 Agustus 2009.

Dalam situs privateislandsonline.com yang melayani jual beli pulau-pulau di berbagai belahan dunia, tercantum nama tiga pulau Indonesia yang terdaftar akan dijual, yaitu Pulau Macaroni, Pulau Siloinak, dan Pulau Kandui. Ketiganya terdata di bawah judul ‘Islands for Sale in Indonesia’. Ketiga pulau tersebut masuk dalam gugusan Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat.

Pulau Macaroni seluas 15 hektar ditawarkan dengan harga 4 juta Dollar AS, Pulau Siloinak seluas 24 hektar ditawarkan dengan harga 1,6 juta Dollar AS, dan Pulau Kandui seluas 26 hektar ditawarkan dengan harga 8 juta Dollar AS.

Ketiga pulau tersebut dipromosikan sebagai destinasi surfing (selancar) terkenal karena ombaknya yang terbaik di dunia.  Keindahan ketiga pulau itu juga disebut sebagai kombinasi terbaik bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan bisnis sekaligus menikmati gaya hidup dalam satu waktu.

Gubernur Sumatera Barat, Gamawan Fauzi, sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan izin penjualan pulau-pulau tersebut. “Bagaimana bisa dijual?  Saya saja tidak pernah mengizinkan,” ujar Gamawan. Ia menjelaskan lebih lanjut, tidak benar terdapat penjualan tiga pulau di gugusan Mentawai.

Menurut informasi yang ia peroleh dari Pemerintah Kabupaten Mentawai, pengelola Pulau Macaroni dan Kandui hanya menjual tempat peristirahatan yang ada di pulau tersebut, bukan menjual pulaunya. Ketika dilihat lebih rinci, penawaran di privateislandsonline.com memang secara spesifik menyebutkan penjualan Macaroni’s Island Resort dan Kandui Island Resort.

Bagaimanapun, Gamawan mengakui bahwa Pulau Siloinak memang dalam tahap ditawarkan. “Tapi tentu tidak semudah itu, karena banyak aturan yang harus dilalui,” tuturnya buru-buru menambahkan. Ia kembali menegaskan, secara hukum dirinya tidak pernah mengizinkan penjualan pulau karena hal tersebut bertentangan dengan Undang Undang.

“Kalau benar ada iklan penjualan pulau Indonesia, maka Komisi I akan menentangnya dan meminta penjualan tersebut dibatalkan,” kata Tjahjo yang juga merupakan Ketua Fraksi PDIP. Tjahjo menekankan, siapapun pihak yang telah membuat iklan penjualan pulau-pulau tersebut, akan mengalami tentangan keras dari DPR. Tjahjo menegaskan, apapun bentuk iklan tersebut, wilayah kesatuan Republik Indonesia jelas tidak untuk diperjualbelikan kepada pihak asing.

Situs privateislandsonline.com sendiri menyebut Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, yang terdiri dari lebih dari 18.000 pulau. Disebutkan pula bahwa Indonesia menyediakan pulau-pulau untuk disewakan. “Sangat sedikit properti di Asia yang tersedia bagi pihak asing, tapi tempat seperti Indonesia menyediakan penyewaan tanah,” demikian tulis situs tersebut.

‘Wajah’ Mbah Surip Laku Rp25 Juta

August 7, 2009 at | In Uncategorized | No Comments

Sahabat dekat Mbah Surip, Cubung Warso Putro, mengaku pernah melukis wajah penyanyi beraliran reggae itu dan menjualnya seharga Rp25 juta pada tahun 2007 silam.

Cubung Warso Putro di Jakarta, Kamis (06/08), mengungkapkan, lukisan tersebut diberi judul Beauty and the Beast. Lukisan itu sendiri dibuatnya tahun 2007 pada saat pelaksanaan Jambore Seni Rupa Nasional ke-12.

“Saya dulu melukis Mbah Surip berdampingan dengan Elsa Sigar, anak dari penyanyi balada Ully Sigar Rusadi. Saat itu memang Elsa dan ibunya sedang mengunjungi Pasar Seni Ancol, di mana keduanya merupakan teman dekat Mbah Surip,” kenang Cubung.

Akhirnya Elsa dan Mbah Surip dilukis wajahnya setengah badan. Dan lukisan itu dijual saat acara Jambore Seni Rupa Nasional ke-12 yang diselenggarakan di Pasar Seni Ancol.

“Tidak disangka, wajah unik Mbah Surip tersebut laku dijual oleh seorang kolektor. Saya tidak tahu siapa yang beli saat itu,” kata Cubung.

Sementara itu, pada acara Jambore Seni Rupa Nasional ke-14 yang akan diselenggarakan pada Jumat (7/8) mendatang, para pelukis yang dekat dan pernah melukis Mbah Surip, rencananya akan memamerkan lukisan Mbah Surip tersebut.

“Saya juga masih menyimpan lukisan wajah Mbah Surip tahun 2007. Namun lukisan tersebut tidak untuk dijual,” ujar Cubung. Alasannya, lukisan tersebut adalah buah karya kolaborasi antara Cubung dengan rekannya, Sudaryono, yang sudah meninggal dua tahun lalu.

“Saya saat itu melukis dengan Mas Daryono, yang ketika itu sedang kritis menderita penyakit kanker tulang,” ungkap pelukis aliran surealisme tersebut.

Lukisan kolaborasi keduanya, menceritakan tentang, Umboro Karno dari pewayangan yang mana Mbah Surip dalam lukisan itu menggambarkan raksasa yang baik hati. Sedangkan Sudaryono yang merupakan pelukis beraliran impressionis, menggambar seorang wanita cantik yang ditolong oleh raksasa yang baik hati itu.

Cubung mengatakan, sejumlah teman seniman pelukis pun pernah melukis wajah Mbah Surip. Namun para seniman memberikan hasil karyanya kepada Mbah Surip.

Menurut dia, semua lukisan yang mengambil model Mbah Surip, diserahkan kepada penyanyi dan pencipta lagu fenomenal Tak Gendong tersebut yang telah meninggal dunia beberapa hari lalu itu.

“Mungkin di rumah Mbah Surip di Kampung Artis, banyak lukisan wajah Mbah Surip yang disimpan di sana, sebab setiap selesai melukis, para seniman memberikannya kepada Mbah Surip dan dibawa pulang,” terang Cubung, yang mengaku mengenal Mbah Surip sekitar 20 tahun itu.

Selain Cubung, A Ad Sugiarto, juga melukis Mbah Surip saat sedang bermain gitar. Dalam lukisannya yang dibuat tahun 2005 itu, Mbah Surip sedang mengiringi para tamu pesta yang sedang merayakan ulang tahun Cubung.

“Saya melukis berdasarkan apa yang saya lihat. Saat itu, di pasar Seni Ancol, para seniman sedang merayakan ulang tahun Cubung. Di sana Mbah Surip bernyanyi dengan gitarnya, dan diabadikan dengan lukisan suasana pesta tersebut,” terang Sugiarto.

Namun saat ditanyai, apakah lukisan tersebut akan dijual. Sugiarto mengatakan, tidak akan menjualnya sebab kenangan dirinya dengan Mbah Surip sangatlah kental.

“Saya ini punya memori dengan Mbah Surip. Setiap kali pulang dari pasar Seni Ancol, pulangnya selalu bersama dengan Mbah Surip,” kenangnya.

Banyaknya seniman yang melukis Mbah Surip, sebab penyanyi beraliran reggae itu sudah menjadi ikon dan maskot para pelukis di Pasar Seni Ancol.

Di acara Jambore nanti lukisan-lukisan dengan model Mbah Surip tersebut akan ditampilkan. Para seniman sahabat Mbah Surip pun sangat kehilangan tawa dan canda Mbah Surip setiap acara Jambore yang selalu kedatangan Mbah Surip.

“Biasanya setiap datang dan bertemu pelukis, Mbah Surip selalu mengatakan ‘I love you full’,” terang Sugiarto. (kpl/npy)

Dunia Gempar Ikan Purba Tangkapan Yustinus

May 15, 2009 at | In Uncategorized | 3 Comments

 

4225788065-dunia-gempar-ikan-purba-tangkapan-yustinus

Kompas – Jumat, Mei 15

MANADO, JUMAT – Dua nelayan asal Malalayang, Manado, Yustinus Lahama dan Delfie, tidak menyangka ikan hasil tangkapannya pada 19 Mei 2007 di perairan Teluk Manado, cukup menggegerkan dunia.

Pasalnya, ikan yang diketahui para ilmuwan dunia itu, sejenis “Latimeria menadoensis” atau Coelacanth, merupakan ikan purba yang sebenarnya sudah dianggap punah sejak 65 juta tahun lalu.

Sekarang ikan tersebut telah dipajang dan membuat gempar peserta dari berbagai negara yang ikut dalam ajang World Ocean Conference (WOC) dan Coral Triangle Initiative (CTI) Summit, 11-15 Mei 2009.

Yustinus mengatakan, ikan purba tersebut ditangkap ketika tersangkut kail miliknya. Ketika ditarik nampak seekor ikan dengan panjang kurang lebih satu meter dan berat berkisar 30 Kg disertai bintik-bintik putih.

Ikan itu didapat pada kedalaman laut sekitar 105 meter, di pantai Malalayang, pada pukul 08.00 Wita, 19 Mei lalu. “Meski tergolong besar, namun ikan tersebut tampaknya tidak melakukan perlawanan lagi ketika diseret hingga ke dalam perahu,” katanya, mengisahkan penangkapan itu.

Menurut data berbagai sumber, Coelacanth diartikan sebagai “duri yang berongga” berdasarkan kata Yunani coelia, “berongga” dan acanthos, “duri”. Ini merujuk pada fisiknya yang berduri pada sirip yang berongga.

Coelacanth adalah ikan yang berasal dari sebuah cabang evolusi tertua yang masih hidup dari ikan berahang. Diperkirakan sudah punah sejak akhir masa Cretaceous 65 juta tahun lalu, sampai sebuah spesimen ditemukan di Timur Afrika Selatan, di perairan Sungai Chalumna tahun 1938.

Namun, sejak itu Coelacanth ditemukan di Komoro, perairan Pulau Manado Tua di Sulawesi, negara Kenya, Tanzania, Mozambik, Madagaskar dan Taman Llaut St Lucia di Afrika Selatan.

Di Indonesia, khususnya di sekitar Manado, spesies ini oleh masyarakat lokal dinamai ikan raja laut. Coelacanth terdiri dari sekitar 120 spesies yang diketahui berdasarkan penemuan fosil. Sampai saat ini, telah ada dua spesies hidup Coelacanth yang ditemukan yaitu Coelacanth Komoro, Latimeria chalumnae dan Coelacanth Sulawesi, Latimeria menadoensis.

“Hingga tahun 1938, ikan yang berkerabat dekat dengan ikan paru-paru ini dianggap telah punah semenjak akhir masa Cretaceous, sekitar 65 juta tahun yang silam,” kata Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan Unsrat Manado, Prof KWA Masengie.

Menurut dia, ada seorang iktiologis (ahli ikan), Dr JLB Smith kemudian mendeskripsi ikan tersebut dan menerbitkan artikelnya di jurnal Nature pada tahun 1939.

Ia memberi nama Latimeria chalumnae kepada ikan jenis baru tersebut, untuk mengenang sang kurator museum dan lokasi penemuan ikan itu.

Pencarian lokasi tempat tinggal ikan purba itu selama belasan tahun berikutnya kemudian mendapatkan perairan Kepulauan Komoro di Samudera Hindia sebelah barat sebagai habitatnya, di mana beberapa ratus individu diperkirakan hidup pada kedalaman laut lebih dari 150 meter.

Di luar kepulauan itu, sampai tahun 1990-an beberapa individu juga tertangkap di perairan Mozambik, Madagaskar dan juga Afrika Selatan. Namun semuanya masih dianggap sebagai bagian dari populasi yang kurang lebih sama.

Pada tahun 1998, enam puluh tahun setelah ditemukannya fosil hidup Coelacanth Komoro, seekor ikan raja laut tertangkap jaring nelayan di perairan Pulau Manado Tua, Sulawesi Utara.

Ikan ini sudah dikenal lama oleh para nelayan setempat, namun belum diketahui keberadaannya di sana oleh dunia ilmu pengetahuan. Ikan purba itu secara fisik mirip Coelacanth Komoro, dengan perbedaan pada warnanya.

Ketika ikan itu ditangkap dengan jenis yang lain oleh dua nelayan di Manado, informasinya langsung menghebohkan warga hingga ke telinga Gubernur Sulut, SH Sarundajang. Gubernur Sulut SH Sarundajang selaku penggagas pelaksana WOC, langsung mencari ikan tersebut dengan mengundang sejumlah peneliti dari berbagai akademisi, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Ikan tersebut langsung diamankan di Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut, disimpan di “cold storage”, agar bisa terus bertahan hingga pelaksanaan WOC dan kepentingan ilmiah.

Manado Ocean Declaration (MOD) sudah disepakati pada WOC yang diikuti ribuan peserta dari 80 lebih negara di Manado, serta telah mencatat sejarah tentang penyelamatan laut dan konservasinya.

Namun, keberadaan ikan purba yang ternyata masih berada di perairan di dunia ini tetap mencuatkan ide, agar Coelacanth jadi maskot WOC.

Koordinator Media Center WOC Roy Tumiwa di Manado, mengatakan, ikan purba itu sudah dijadikan bahan diskusi di tingkat pemerintah dan stakeholder kelautan.

Keberhasilan menyelenggarakan WOC telah menjadikan Kota Manado terkenal ke berbagai penjuru dunia. Namun, akan lebih terkenal lagi, bila ikan purba coelancanth kelak dijadikan maskot WOC.

Flu Babi Sudah Menyebar ke Asia

May 3, 2009 at | In Uncategorized | No Comments

1873109770-flu-babi-sudah-menyebar-ke-asia

Liputan 6 – Sabtu, Mei 2

Liputan6.com, Seoul: Pemerintah Korea Selatan semakin sigap dengan wabah flu babi. Apalagi penderita yang diperkirakan terinfeksi bertambah menjadi dua orang, Jumat (1/5). Sebelumnya seorang warga Korsel yang berusia 51 tahun juga diduga terinfeksi dan masih dalam perawatan intensif. Korban lainnya yaitu wanita berusia 41 tahun yang diduga terinfeksi setelah menjalin kontak dengan korban pertama di sebuah lokasi. Ada pula pria berusia 57 tahun yang belum diketahui bagaimana bisa terinfeksi karena tidak jelas kegiatan yang dia lakukan.

Reaksi cepat pun ditunjukkan Jepang. Meskipun belum ada temuan kasus, pemerintah akan mengambil tindakan pencegahan sedini mungkin. Dilaporkan, seorang pelajar Jepang berusia 17 tahun tengah menjalani serangkaian pemeriksaan serius karena mengalami gejala seperti H1N1.

Langkah pencegahan juga dilakukan di Thailand. Sekitar 100 ribu masker dibagikan secara cuma-cuma kepada sopir angkutan umum. Pembagian tersebut dilakukan karena sopir angkutan dinilai paling rentan terjangkit wabah virus N1H1. Hingga kini belum ada laporan warga Thailand terjangkit flu babi.

Sementara Jerman mengkonfirmasi adanya kasus penularan flu babi di negaranya. Seorang perawat dilaporkan tertular virus H1N1 dari salah satu korban di Jerman yang tengah dirawatnya. Tadinya tiga penderita yang terkena virus tersebut berpergian ke luar negeri. Pemerintah Hongkong mendeteksi kasus flu babi pada seorang warga Meksiko yang baru tiba di negaranya.(OMI)

Tayangkan Foto di Screensaver

April 10, 2009 at | In Uncategorized | No Comments

Kompas – Kamis, April 9

3958226953-tayangkan-foto-di-screensaver

Jangan biarkan koleksi foto keluarga Anda diam di dalam hard disk. Jika tak punya waktu untuk membukanya, perintahkan komputer untuk menayangkannya sewaktu-waktu. Khususnya ketika komputer sedang idle, dengan bantuan screensaver.

Dengan cara ini, Anda bisa tergugah kembali untuk menyaksikan kembali foto-foto lama. Bisa saja Anda akan terkejut melihat foto momen yang muncul karena tak menduga bahwa Anda memiliki dokumentasinya.

Banyak lho aplikasi yang bisa membantu Anda membuat screensaver dari koleksi foto. Salah satunya adalah gPhotoShow Free yang bisa diunduh dari alamat www.gphotoshow.com/gpshow_free.htm. Aplikasi ini bisa berjalan di atas Windows 95/98/NT 4.0/2000/XP/Vista. Unduh installer file, instal, lalu jalankan sebelum mengikuti langkah-langkah berikut.
1. Jalankan aplikasi dengan mengklik menu [Start] > [All programs] > [gPhotoShow] > [Configure gPhotoShow]. Tahap pertama adalah mengeset aplikasi ini untuk menayangkan koleksi foto Anda. Pada boks Display Properties yang tampil, klik tombol [Settings].

2. Pada boks gPhotoShow Screen Saver yang muncul, pada tab [Images], klik dobel baris bertuliskan “C:-Program Files-gPhotoShow” di kotak “Image Files” hingga muncul tombol […] di sisi kanannya. Klik tombol tersebut untuk memunculkan boks “Browse for Folder”. Cari dan pilih folder berisi foto yang hendak ditayangkan di screensaver.

3. Anda bisa menambahkan folder foto lainnya dengan mengklik-dobel baris kedua setelah baris berisi root folder foto yang Anda pilih sebelumnya. Klik [Count] untuk melihat jumlah foto di setiap folder. Anda bisa mengatur delay atau waktu jeda antarfoto di menu “Speed” dalam hitungan detik. Waktu transisi atau pergantian antarfoto bisa diatur di “Transition Speed”.

4. Jika sudah selesai mengatur foto, klik tab [Image Options]. Centangi [Choose images Randomly] jika ingin foto ditampilkan secara acak. Pastikan Anda mencentangi [Enlarge small images to screen size] dan [Reduce big images to screen size] agar foto tampil penuh di layar.

5. Pilih jenis transisi yang diinginkan di tombol [Transitions…]. Hilangkan centang pada opsi efek transisi yang tak mau dipakai. Jika Anda tak mau menggunakan semua efek transisi, centangi saja opsi [Disable transition effects].

6. Tentukan tindakan untuk menghentikan screensaver di tab [Advanced Options]. Di sini, centangi juga opsi untuk mengontrol slideshow foto yang muncul di screensaver. Tambahkan lagu berformat MIDI, WAV, MP3, atau WMA di slideshow dengan mengklik [Sounds]. Caranya sama dengan proses penambahan foto. Jika semua sudah diset, klik [OK].

7. Untuk mengetes slideshow, Anda bisa mengklik tombol [Preview] pada boks dialog “Display Properties”. Cara lain adalah dengan mengklik [Start] > [All programs] > [gPhotoShow] > [Start gPhotoShow]. Lihatlah apakah slideshow sudah berjalan dengan baik. Jika terlalu cepat atau ada transisi yang kurang bagus, atur lagi dengan mengklik tombol [Settings] pada “Display Properties”.

8. Untuk mengaktifkan screensaver foto ini, pastikan [gPhotoShow] telah terpilih pada menu “Screen saver” di “Display Properties”. Tentukan durasi idle komputer hingga screensaver diaktifkan pada menu “Wait” dalam hitungan menit. Jika sudah, aktifkan dengan mengklik [Apply] > [OK]. Kini, slideshow foto kenangan akan berjalan saat komputer sedang tak digunakan.

sumber: PCplus

TIP: Screensaver Maker Gratisan
• 21 Flying Images 2.1 (www.acezsoftware.com)
• 3D Pic Cube Screen Saver 2 (www.acezsoftware.com)
• A-1 Image Screen Saver 4.2 (www.acezsoftware.com)
• Colors of Fall Photo Screensaver 1.1 (www.photosavers.net)
• FreeSaver MP3 2.30 (www.mgshareware.com)
• MySoCo.com Screensaver 3.0 (www.mysoco.com)
• Slide Screen 1.0 (anindya.netfirms.com)
• Webshots Desktop 3.1.1.7317 (www.webshots.com)
• Zeallsoft Screensaver 2.8 (www.funphotor.com)

Jenazah Korban Fokker Dikebumikan di Parepare

April 8, 2009 at | In Uncategorized | No Comments

Liputan 6

182318220-jenazah-korban-fokker-dikebumikan-di-parepare1

Liputan6.com, Parepare: Jenazah salah seorang korban pesawat Fokker 27 dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Barru, sekitar 70 kilometer dari Parepare, Sulawesi Selatan, Rabu (8/4). Proses pemakaman korban Baso Nai dilakukan secara militer oleh anggota Pasukan Khas TNI Angkatan Udara.

Prosesi pemakaman dipimpin inspektur upacara Komandan Kops AU 2, Marsekal Muda Yushan Sayuti dengan dihadiri keluarga serta kerabat korban. Usai upacara, Andi Tenrianka, ibu korban histeris di depan kayu nisan anaknya. Tak kuasa menahan sedih, ibu korban jatuh pingsan.

Lentan Satu Pasukan Khas AU Baso Nai tahun ini berusia 30 tahun dan belum berkeluarga. Baso terakhir balik ke Parepare dua tahun lalu. Satu jam sebelum kejadian, ia sempat menjadi instrukstur pelatih terjung payung. Baso adalah salah satu siswa terbaik di SMU 1 Parepare.

Pengamat transportasi udara Insitut Teknologi Bandung yang juga Kepala Laboratorium Sistem Tansportasi Udara ITB, Mahardi Sadono menduga penyebab jatuhya Fokker karena terkena terjangan angin samping (cross wind). Angin yang datang tiba-tiba itu menyebabkan pesawat kehilangan kendali.

Lebih lanjut Mahardi menjelaskan, untuk meneliti penyebab jatuhnya Fokker memerlukan waktu lama. Sebab pesawat jenis militer ini tak punya black box. Kendati usia pesawat mencapai 34 tahun, Mahardi menilai kondisi pesawat buatan Belanda itu layak terbang karena terawat baik.(UPI/Tim Liputan 6 SCTV)

Next Page »

Powered by WordPress with Pool theme design by Borja Fernandez.
Entries and comments feeds. Valid XHTML and CSS. ^Top^